Rehabilitasi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Program rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu dievaluasi oleh fisioterapis.
Fisioterapis dalam memulai rehabilitasi stroke ini harus disegerakan atau dalm istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut. Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu pasien lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari rehabilitasi stroke ini. Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh pasien stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya. rehabilitasi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami pasien saat itu sehingga rencana untuk rehabilitasi ini lebih terarah dan efisien.
Pada rehabilitasi stroke pasien akan belajar menggunakan anggota tubuh yang terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau tidak digunakan sama sekali oleh pasien, sedangkan fisioterapis mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.
Pada rehabilitasi stroke pasien akan belajar menggunakan anggota tubuh yang terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau tidak digunakan sama sekali oleh pasien, sedangkan fisioterapis mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.
Fisioterapis menggunakan program rehabilitasi ini untuk memastikan bahwa pasien benar-benar memakai anggota tubuh yang terkena stroke. Fisioterapis harus membuat latihan yang bertujuan mengoptimalkan anggota tubuh yang terkena tersebut, dengan cara menciptakan suatu aktivitas yang sederhana/mudah dipahami pasien dan mengacu pada kekurangan apa yang harus ditambahkan pada pasien. Terkadang perlu juga menciptakan suatu aktivitas dimana pasien tidak mengetahui bahwa sebenarnya latihan tersebut ditujukan untuk anggota tubuh yang lemah.
Jika pasien kesulitan dalam melakukan gerakan aktif seuai dengan luas gerak sendinya maka fisioterapis dapat membantu memfasilitasi gerakan aktif tersebut. Karena dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh angota tubuh sisi yang terkena dalam melakukan fungsinya, kebanyakan pasien selalu menggunakan sisi yang sehat untuk melakukan aktivitas aktif. Dalam memberikan latihan seorang fisioterapis tidak saja terfokus pada sisi yang sakit saja tetapi sisi yang sehat juga harus dioptimalkan fungsinya, karena sisi yang sehat sangat menopang untuk program rehabilitasi.
Penelitian terbaru menunjukkan fisioterapi dapat membantu meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke pada program rehabilitasi jika pasien melanjutkan program latihan tersebut secara teratur dirumah. Pasien akan belajar pola jalan yang benar, meningkatkan kekuatan ototnya, selain itu di program rehabilitasi ini mereka akan mendapatkan parogram latihan keseimbangan dan bagaimana cara memperbaiki postur ubuhnya dan latihan yang bagaimanakah yang dapat menghindarkan dari terjatuh.
Jika pasien kesulitan dalam melakukan gerakan aktif seuai dengan luas gerak sendinya maka fisioterapis dapat membantu memfasilitasi gerakan aktif tersebut. Karena dengan ketidakmampuan yang dimiliki oleh angota tubuh sisi yang terkena dalam melakukan fungsinya, kebanyakan pasien selalu menggunakan sisi yang sehat untuk melakukan aktivitas aktif. Dalam memberikan latihan seorang fisioterapis tidak saja terfokus pada sisi yang sakit saja tetapi sisi yang sehat juga harus dioptimalkan fungsinya, karena sisi yang sehat sangat menopang untuk program rehabilitasi.
Penelitian terbaru menunjukkan fisioterapi dapat membantu meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke pada program rehabilitasi jika pasien melanjutkan program latihan tersebut secara teratur dirumah. Pasien akan belajar pola jalan yang benar, meningkatkan kekuatan ototnya, selain itu di program rehabilitasi ini mereka akan mendapatkan parogram latihan keseimbangan dan bagaimana cara memperbaiki postur ubuhnya dan latihan yang bagaimanakah yang dapat menghindarkan dari terjatuh.
Ada bermacam-macam metode yang bisa ditawarkan fisioterapi untuk kasus ini, dan semua metode tersebut bertujuan mengembalikan kapasitas fisik dan fungsional anggota tubuh yang terkena stroke. Elektrikal stimulasi, hidroterapi dan beberapa metode yang lain bisa ditawarkan fisioterapis. Untuk itu rehabilitasi stroke tidak lengkap bila tidak ada campur tangan dari fisioterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar